Singaraja– Langkah Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk mendirikan program studi kesehatan tidak hanya berhenti pada Program Studi Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter. Kini perguruan tinggi negeri di Bali Utara ini tengah mempersiapkan pengusulan Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners. Guna memantapkan itu, dilaksanakan workshop pengisian instrument yang dibuka, Rabu (24/2/2021).
Kegiatan secara daring ini menghadirkan narasumber, Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Jakarta, Miciko Umeda, S.Kp.,M.Biomed. Sebelum beranjak ke materi, diisi sambutan dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW-PPNI) Bali, Gusti Ngurah Sukadarma, S.Kp., M.Kes. Ia merespon positif keinginan Undiksha untuk mendirikan Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners. Menurutnya hal tersebut akan memberikan peluang dan kemudahan akses bagi anak-anak negeri. Tidak saja lulusan SMA/SMK, tetapi juga untuk perawat yang akan mengikuti program alih jenjang. “Tentu ini akan memberikan kemudahan, utamanya di provinsi Bali dan Indonesia Timur,” katanya. Disampaikan lebih lanjut, berdasarkan data terakhir, di Bali sudah ada delapan institusi pendidikan tinggi keperawatan. Jika nantinya prodi di Undiksha sudah terbentuk, diharapkan dapat tumbuh persaingan yang sehat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Kurikulum program studi ini sudah mulai di bahas. Ia mengharapkan bagaimana kurikulum tersebut mampu mengeluarkan atau outputnya berupa lulusan S-1 ners yang dapat bersaing di dunia global. Artinya dapat pula memenuhi peluang kerja di luar negeri. “Karena saat ini banyak sekali sebenarnya permintaan terkait dengan tenaga keperawatan yang bisa bekerja di luar negeri. Dan selama ini, boleh dikatakan belum kita optimalkan kesempatan ini. Saya kira kalau ini nanti betul-betul semua institusi pendidikan keperawatan bersinergi, kemudian mengarahkan kurikulmnya untuk mampu bersaing di dunia global, saya kira Bali nantinya tidak hanya mengirim tenaga-tenaga keluar negeri yang selama ini didominasi oleh teman-teman di pariwisata, tetapi juga tenaga kesehatan, utamanya perawat,” ungkapnya. Diakhir sambutannya, ia kembali menegaskan mendukung pendirian program studi ini dan diharapkan dapat segera terealisasi.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., yang membuka workshop mengatakan pendirian program studi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di bidang keperawatan, terutama Bali dan Indonesia Timur. “Bapak Rektor berharap prodi ini dapat terbentuk. Tentu kami mohon dukungan seluruh pihak terkait,” katanya.
Akademisi berusia 46 tahun ini juga menambahkan selain keperawatan, Undiksha juga tengah mempersiapkan pengusulan Prodi Sarjana Kebidanan dan Profesi Kebidanan. Saat ini, Undiksha baru hanya memiliki program Diploma III, yang merupakan integrasi dari pemerintah Provinsi Bali dan mulai Januari 2021 bernaung di Fakultas Kedokteran. (hms)