Singaraja – Siapa yang tidak kenal dengan penyakit KUSTA? Dilansir dari siloamhospitals.com, kusta adalah gangguan pada kulit akibat infeksi bakteri kronis. Gangguan ini sering kali ditandai dengan mati rasa pada tungkai dan kaki, kemudian disertai timbulnya lesi pada kulit. Penyakit kusta dapat menyebar melalui percikan ludah ketika pengidapnya batuk atau bersin.
Di Indonesia sendiri, kusta adalah penyakit yang umum terjadi, bahkan termasuk tertinggi. Berdasarkan data terakhir dari WHO pada tahun 2020, jumlah kasus kusta di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia, yaitu sebanyak 8%. Banyak mitos-mitos yang berkembang mengenai sakit kusta. Meski dapat menular, namun kusta adalah jenis penyakit kulit yang dapat ditangani dan jarang menjadi penyebab kematian. Namun, infeksi bakteri ini berisiko mengakibatkan kecacatan pada pengidapnya.
Bertempat di Gedung FK UNDIKSHA (Minggu, 26/2/2023) kali ini Fakultas yang mempunyai ciri khas berwarna “UNGU” bekerjasama dengan PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) melaksanakan kegiatan memperingati hari Kusta Sedunia 2023 dengan tema “PC DENPASAR/KSMHI/FK UNDIKSHA GOES TO CAMPUS, ACT NOW. END LEPROSY”.
Acara hari Kusta se-dunia ini diperingati untuk mengingatkan kepada Dunia, dalam hal ini khususnya untuk Indonesia, bahwa infeksi kusta masih ada. Indonesia masih menjadi negara ke-3 terbanyak penyakit kusta di dunia. Dengan kegiatan ini, FK undiksha berharap kesadaran dan pengetahuan tenaga medis di Indonesia tentang Kusta dapat meningkat, dalam menuju eradikasi Kusta sesuai target Sustainable Developement Goals tahun 2030, dimana prevalensi kusta < 0,05 per 10.000 penduduk.
Pada kegiatan ini tidak hanya mahasiswa FK Undiksha saja yang mengikuti, turut hadir juga Wakil Dekan III FK Undiksha, Ketua PERDOSKI, para dokter spesialis kulit dan kelamin, serta para dosen FK Undiksha. (Red_FK)