Singaraja – Objective Structured Clinical Examination (OSCE) telah digunakan sebagai penilaian keterampilan klinis di pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan di seluruh dunia. Sebagai suatu metode penilaian, dalam merancang OSCE, beberapa hal berikut harus dipenuhi, antara lain: (1) kesesuaian dengan tujuan pendidikan atau kompetensi yang akan diukur (fitness for purpose); (2) keterandalan (reliable); (3) keterlaksanaan (feasibility); (4) komprehensif (comprehensive); (5) keterbukaan (transparency); (6) keadilan (fairness); (7) dapat dibandingkan (comparability); (8) refleksi (reflection); dan (9) dampak terhadap pembelajaran mahasiswa (impact on learning). Mengingat bahwa penyelenggaraan OSCE melibatkan banyak fasilitas, sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan pembiayaan, maka diperlukan pendekatan komprehensif dalam perancangannya.
Dalam rangka persiapan mahasiswa program profesi dokter menjalani Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Objective Structured Clinical Examination (OSCE) di tahun depan, Fakultas Kedokteran melakukan pelatihan penguji dan pelatih pasien standar yang dihadiri oleh 39 orang dokter dengan kualifikasi minimal S2 kesehatan atau spesialis. Bertempat di ruang gedung serba guna FK Undiksha dilaksanakan kegiatan “Pelatihan Penguji dan Pelatihan Pasien Standar Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Nasional Tahun 2023 Universitas Pendidikan Ganesha”. Pelatihan ini diadakan selama dua hari, dimana hari pertama terfokus dalam sesi materi dan hari kedua merupakan simulasi UKMPPD OSCE Nasional. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 2 hari (21 s/d 22 Oktober 2023).
Pelatihan yang diketuai oleh dr. Made Bayu Permasutha, S.Ked,. M.Biomed., FFRI ini mendatangkan 2 narasumber sebagai pemateri yang ditunjuk langsung oleh AIPKI pusat. Beliau-beliua adalah Dr.dr. Made Agus Hendryana, M.Kes (Universitas Udayana) dan dr. Joko Anggoro, Sp.PD., KHOM (Universitas Mataram). Fokus sesi materi di hari pertama terkait bagaimana menjadi penguji dan pelatih pasien standar serta bagaimana standar setting dari suatu OSCE nasional dilakukan. Pada hari kedua, simulasi dilakukan dengan melibatkan 13 mahasiswa profesi dokter yang telah dibagi ke dalam empat lokasi ujian dengan jumlah masing-masing tiga stase ujian. Selain simulasi ujian, juga dilakukan simulasi pelatihan pasien standar terhadap pihak eksternal yang ditunjuk yang dipersiapkan oleh dosen untuk mempelajari suatu kasus terkait.
Melalui kegiatan ini, diharapkan ke depannya dosen-dosen yang telah terlatih mampu memahami kegiatan UKMPPD OSCE sesuai dengan standar nasional dan mampu turut serta menguji mahasiswa program profesi dokter yang akan melaksanakan UKMPPD OSCE di tahun depan. (Red_FK)