Singaraja – Siapa yang tidak kenal dengan fakultas terakhir UNDIKSHA, Fakultas Kedokteran tentunya. Fakultas yang berdiri pada tahun 2018, dengan ciri khas warna UNGU sebagai warna almamater fakultas dan saat ini sudah memiliki 4 angkatan memiliki prestasi yang sangat terbilang gemilang dan membanggakan baik itu ditingkat nasional ataupun internasional.
Kali ini FK Undiksha kembali memborong prestasi ditingkat nasional. Mahasiswa angkatan 2019 atas nama Made Suda Cakra Wibawa, menorehkan prestasinya dengan memboyong 3 nominasi diantaranya : Juara 1 Lomba Essay Nasional Miracle HMKM FK Unud, Juara 1 Lomba Essay Nasional Retina 2021 FK UWKS dan Juara 3 Lomba Esai Nasional World Cancer Daya FK Unud.
Lomba yang dilaksanakan bulan dari November 2020 hingga Juli 2021, jika dijabarkan pelaksanaanya : Lomba Esai Nasional World Cancer Daya FK Unud dimulai dari bulan November 2020 hingga Februari 2021, kemudian Lomba Essay Nasional Miracle HMKM FK Unud dimulai dari bulan April 2021 hingga Mei 2021 dan Lomba Essay Nasional Retina 2021 FK UWKS dimulai dari bulan Juni 2021 hingga Juli 2021 tentunya melalui proses yang sangat matang sampai bisa memborong 3 lomba sekaligus dan perjuangan yang sangat panjang. Untuk lama persiapan, essai dipersiapkan minimal 1 bulan. Dalam waktu tersebut ada beberapa tahapan, (1) pembuatan kerangka; (2) konsultasi kerangka dengan pembimbing; (3) pembuatan karya.
Pada Lomba Esai Nasional World Cancer Daya 2021 FK Unud saya mengangkat modalitas diagnostic terkini pada kanker HCC (hepatocellular carcinoma). Alasan pembuatan karya ini adalah adanya permasalahan pada diagnosis saat ini yang tidak jarang meleset sehingga diperlukan modalitas dengan spesifisitas dan sensitivitas yang jauh lebih tinggi.
Untuk Lomba Essay Nasional Miracle 2021 HMKM FK Unud, saya mengangkat pembuatan handsanitizer dari daun kemangi dan lidah buaya yang diintegrasikan dengan basis internet. Alasan pembuatan karya ini adalah harga hansanitizer masih mahal dan banyak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti H202. Disisi lain, handsanitizer masih bisa dioptimalkan fungsinya dari hanya sekedar pembersih tangan menuju bahan pemberi informasi kepada masyarakat.
Sedangkan pada Lomba Essay Nasional Retina 2021 FK UWKS, saya membuat konstruksi aplikasi untuk mengatasi burnout pada tenaga kesehatan. Alasan pembuatan aplikasi ini adalah tingginya tingkat burnout tenaga kesehatan (83% burnout sedang dan berat). Aplikasi ini akan memberikan penilaian secara terstruktur dan sistematis mengenai tingkan burnout. Lalu, aplikasi akan membantu mengatasinya.
Peserta yang mengikuti event ini sangat beragam dengan ide-idenya dan tentunya berasal dari Universitas seluruh Indonesia. Lebih dari 100 peserta mengikuti lomba-lomba tersebut dan Cakra (Nama Panggilan Mahasiswa) mampu menyisihkan dan menyabet gelar juara di event-event tersebut dengan proses yang sangat panjang.
Dalam wawancara singkat dengan Cakra, kedepan Cakra memiliki keinginan untuk mengikuti lagi lomba ditingkat Internasional agar Medical Tourism Bali lebih dikenal dimata dunia. Sukses terus buat Cakra.
FK Undiksha, SIP SIP SIP, Smart Innovative Profesional… (TFK)