Singaraja – Kegiatan yang diikuti adalah Pemilihan Duta Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2025, sebuah rangkaian kompetisi dan pembinaan tingkat nasional yang bertujuan memilih mahasiswa kedokteran terbaik seluruh Indonesia sebagai representasi akademik, sosial, dan advokasi kesehatan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Analisis Dan Pengembangan Ilmiah Nasional (BAPIN) serta Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Kegiatan ini tidak hanya berupa perlombaan pageant, tetapi juga proses pengembangan diri yang terdiri dari seleksi peserta, semifinalis, hingga tahap final yang terdiri dari karantina selama tiga hari, dan puncaknya yaitu Grand Final.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengembangkan potensi mahasiswa kedokteran dalam bidang kepribadian, komunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan bersosialisasi. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mencetak sosok mahasiswa kedokteran yang memiliki profesionalisme, etika, dan kepedulian terhadap pengabdian masyarakat. Pemilihan ini juga diadakan untuk memilih mahasiswa yang mampu menjadi representasi fakultas dalam kegiatan akademik, sosial, edukasi kesehatan, dan advokasi, serta mendukung berbagai program kesehatan nasional. Lebih jauh lagi, kegiatan ini berupaya meningkatkan citra positif institusi kedokteran melalui kontribusi aktif para Duta Mahasiswa dalam masyarakat.
Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa S1 Kedokteran preklinik dari seluruh Indonesia yang memenuhi persyaratan administrasi dan kompetensi. Tedapat 21 fakultas kedokteran di Indonesia yang mengikuti seleksi berjenjang mulai dari seleksi peserta, semifinalis, hingga finalis. Para peserta berasal dari berbagai angkatan dan wilayah sehingga kegiatan ini mempertemukan mahasiswa kedokteran secara nasional dalam satu forum kolaboratif.
Bentuk kegiatan dalam pemilihan ini sangat beragam dan komprehensif. Pada tahap awal, peserta mengikuti seleksi administrasi serta membuat video profil diri. Kemudian dilanjutkan seleksi semifinalis berjumlah 15 pasang yang meliputi video edukasi isu kedokteran, FGD, serta wawancara semifinalis. Setelah dinyatakan lolos sebagai 10 pasang finalis, peserta mengikuti penugasan pra-karantina, seperti pembuatan Video Daily as Anak FK, penyusunan Video Advokasi, dan penulisan Esai Ilmiah Populer. Selanjutnya terdapat rangkaian Ilmiah’s Time yang berfokus pada latihan Motion Challenge dan Q&A. Pada tahap karantina, finalis mendapatkan pembekalan materi public speaking, leadership, project design, manajemen waktu, serta mengikuti presentasi esai, Motion Challenge, dan Deep Interview. Puncaknya, finalis mengikuti Grand Final yang berisi sesi tanya jawab untuk menentukan Top 6, Top 3, hingga penobatan Duta Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2025.
Untuk dapat mengikuti pemilihan ini, peserta harus mendaftar melalui tautan resmi panitia dan mengunggah twibbon beserta caption yang telah ditentukan sebagai bukti keikutsertaan awal. Peserta kemudian wajib memenuhi persyaratan administrasi, termasuk mengirimkan pas foto, scan prestasi, surat izin orang tua, surat rekomendasi BEM, serta CV lengkap. Setelah berkas diverifikasi, peserta mengikuti seleksi berupa video profil diri, video edukasi, FGD, dan wawancara semifinalis. Peserta yang lolos kemudian diumumkan sebagai finalis dan wajib mengikuti seluruh rangkaian pra-karantina, karantina, hingga Grand Final tanpa boleh absen. Seluruh mekanisme berlangsung secara daring melalui Zoom, Google Form, Google Drive, dan media sosial.
Motivasi saya mengikuti kegiatan ini berangkat dari keinginan untuk menjadi bagian dari agent of change di bidang kesehatan, sekaligus memberikan kontribusi nyata melalui edukasi, advokasi, dan kegiatan sosial. Tema “Be the Light, Heal the Nation” menginspirasi saya untuk berperan sebagai cahaya yang membawa harapan dan solusi bagi masyarakat. Selain itu, saya ingin mengembangkan kemampuan diri dalam kepemimpinan, komunikasi, dan profesionalisme yang akan sangat bermanfaat dalam perjalanan saya sebagai calon dokter. Melalui kegiatan ini, saya juga ingin mewakili institusi saya secara positif dan menjadi bagian dari jejaring nasional mahasiswa kedokteran Indonesia.
Selama proses persiapan hingga mengikuti kegiatan ini, beberapa kendala yang saya hadapi berkaitan dengan manajemen waktu karena banyaknya penugasan seperti pembuatan video, esai, presentasi, dan latihan ilmiah yang harus diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Kendala koordinasi dengan pasangan finalis pada penugasan berpasangan juga sempat menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menyatukan jadwal dan ide. Namun, semua kendala tersebut dapat saya atasi melalui komunikasi yang baik, perencanaan yang matang, dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Dukungan dari orang tua saya diwujudkan dalam bentuk restu dan Surat Izin Orang Tua yang memang menjadi salah satu syarat administrasi, serta dukungan moral selama mengikuti seluruh tahapan. Lembaga, dalam hal ini fakultas kedokteran dan BEM, memberikan dukungan melalui Surat Rekomendasi serta membantu kelancaran administrasi peserta. Selain itu, teman-teman dan lingkungan sekitar turut memberikan dukungan dengan membantu meningkatkan engagement pada unggahan Instagram, memberikan semangat, serta menemani proses persiapan tugas-tugas yang membutuhkan kolaborasi. Dukungan tersebut menjadi sumber energi positif selama menjalani seluruh rangkaian kegiatan.
Selama mengikuti kegiatan ini, saya merasakan banyak manfaat, baik secara personal maupun profesional. Saya mendapatkan peningkatan keterampilan public speaking, kepemimpinan, personal branding, dan kemampuan berpikir kritis melalui berbagai sesi pembinaan. Penulisan esai ilmiah dan presentasi membantu saya memperdalam kemampuan ilmiah dan analitis. Kegiatan ini juga memperluas jaringan saya dengan mahasiswa kedokteran dari berbagai universitas di Indonesia, sehingga membuka peluang kolaborasi di masa depan. Yang tidak kalah penting, saya belajar bagaimana merancang dan mengimplementasikan advokasi kesehatan, yang menjadi bekal penting bagi saya sebagai calon dokter. Seluruh pengalaman tersebut memberikan nilai tambah besar dalam perjalanan saya di dunia kedokteran. (Red_FK)















