Buleleng – Tim dosen dari Program Studi Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Peer Educator tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk Mewujudkan Sekolah Bebas Kekerasan Seksual” (5/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula SMKN Bali Mandara dan diikuti oleh 20 orang siswa yang dipersiapkan sebagai peer educator atau pendidik sebaya dalam mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat, serta mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Tim pelaksana kegiatan ini terdiri dari para dosen dan tenaga pengajar, yaitu : Luh Yenny Armayanti, S.ST., M.Biomed., Ir. Gede Arna Jude Saskara, S.T., M.T., Dr. Luh Ari Arini, S.ST., M.Biomed., Dr. Ni Komang Sulyastini, S.ST., M.Pd. dan Putu Eva Yuni Dyantari, S.Tr.Keb., M.Keb.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Program Studi D3 Kebidanan Undiksha sebagai bentuk kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN Bali Mandara, Bapak Ketut Susila Widiarsana, S.Pd., M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pendidikan mengenai kekerasan seksual sangat penting untuk ditanamkan sejak dini sebagai langkah preventif untuk menciptakan sekolah yang ramah anak dan bebas kekerasan.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual, cara pencegahan dan penanganannya, serta keterampilan dasar dalam menjadi peer educator, seperti komunikasi efektif, empati, dan peran aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman. Metode pelatihan dirancang interaktif agar siswa lebih mudah memahami dan menginternalisasi materi yang diberikan.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak agen perubahan di kalangan siswa yang mampu memberikan edukasi dan menjadi panutan dalam menciptakan budaya sekolah yang berani berbicara serta menolak segala bentuk kekerasan seksual. Selain menjadi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini juga memperkuat peran Undiksha sebagai institusi pendidikan yang aktif dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program-program yang relevan dan berdampak langsung. (Red_FK)




